Biaya Iklan di Instagram: Estimasi dan Tips Mengoptimalkan Anggaran – Instagram telah menjadi platform populer bagi bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih luas melalui iklan berbayar.
Namun, salah satu pertanyaan utama yang sering muncul adalah: berapa sebenarnya biaya iklan di Instagram, dan bagaimana cara mengoptimalkan anggaran agar tidak boncos?
Artikel ini akan membahas penjelasan mengenai biaya Instagram Ads, faktor-faktor yang memengaruhi harganya, dan estimasi harga berdasarkan format iklan dan industri.
Bagi yang belum familiar dengan platform Meta Ads yang menaungi iklan di Facebook & Instagram, Anda dapat membaca pengertiannya pada artikel kami yang berjudul Apa Itu Meta Ads? Panduan Lengkap Iklan di Facebook & Instagram.
Table of Contents
ToggleCara Kerja dan Gambaran Umum
Beriklan di Instagram tidak memiliki tarif tetap seperti memasang iklan di media konvensional. Biaya Instagram Ads sangat fleksibel dan ditentukan melalui sistem lelang (bidding) di platform Meta Ads.
Artinya, pengiklan menentukan sendiri anggaran dan bid maksimum mereka, lalu sistem akan menampilkan iklan berdasarkan kompetisi dan relevansi.
Tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua orang, karena biaya yang Anda keluarkan akan bergantung pada seberapa efektif iklan Anda dan seberapa banyak kompetitor yang menarget audiens serupa.
Jadi baik iklan di Facebook maupun Instagram memiliki sistem yang mirip dan saling terintegrasi dalam Meta Ads.
Anda bisa mengatur sendiri total budget, budget harian, dan durasi kampanye iklan sesuai kemampuan bisnis Anda. Nantinya, platform akan mengoptimalkan penayangan iklan sesuai pengaturan anggaran tersebut.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Iklan Instagram
Terdapat sejumlah faktor kunci yang memengaruhi besarnya biaya yang harus Anda keluarkan untuk beriklan di Instagram.
Memahami faktor-faktor ini penting agar Anda dapat merancang strategi iklan yang efektif dan efisien. Beberapa faktor penentu harga Instagram Ads antara lain:
1. Tujuan Kampanye (Objective)
Instagram/Facebook Ads menyediakan beragam objektif (tujuan iklan) seperti brand awareness, traffic (klik ke situs), engagement, pemasangan aplikasi, hingga konversi penjualan.
Pilihan objektif ini memengaruhi model penagihan. Misalnya, jika Anda memilih objektif Traffic, Anda mungkin akan dikenai biaya per klik (CPC), sedangkan objektif Brand Awareness biasanya dihitung berdasarkan impresi (CPM).
Tujuan kampanye yang lebih spesifik (misalnya konversi penjualan) bisa memiliki biaya per hasil yang lebih tinggi dibanding tujuan sekadar menjangkau orang, karena nilai yang diharapkan juga lebih besar.
2. Target Audiens (Sasaran Iklan)
Siapa yang Anda targetkan akan sangat memengaruhi biaya. Menarget audiens luas yang kurang spesifik bisa menyebabkan iklan ditampilkan ke orang-orang yang tidak terlalu tertarik, sehingga anggaran terbuang percuma.
Sebaliknya, makin tepat dan spesifik target audiens (misalnya berdasarkan usia, jenis kelamin, lokasi, minat, perilaku), maka iklan Anda akan lebih relevan dan berpeluang mendapat hasil lebih baik dengan biaya lebih efisien
Ukuran audiens juga berpengaruh, target yang terlalu sempit mungkin membuat sistem kesulitan menghabiskan budget, sedangkan target terlalu luas meningkatkan persaingan dengan pengiklan lain. Menemukan keseimbangan yang pas itu kuncinya.
3. Anggaran dan Bid
Platform iklan bekerja layaknya lelang. Semakin tinggi anggaran dan bid yang Anda tetapkan, semakin besar pula peluang iklan Anda memenangkan lelang untuk ditampilkan ke audiens. Dengan anggaran besar, jangkauan iklan tentu bisa lebih luas.
Namun, bukan berarti Anda harus selalu menawar tinggi – karena jika iklan Anda relevan dan performanya bagus, sistem akan memberikan preferensi sehingga Anda bisa menang lelang dengan biaya mendekati minimum.
Sebaliknya, jika iklan kurang diminati audiens (CTR rendah), Anda mungkin perlu membayar lebih mahal per hasilnya.
Intinya, anggaran harian dan maksimal bid yang Anda atur akan mempengaruhi seberapa agresif iklan ditayangkan dan seberapa cepat budget terserap.
4. Kualitas & Relevansi Iklan
Ini faktor internal dari iklan Anda sendiri. Platform Instagram/Meta Ads menilai kualitas iklan berdasarkan respons audiens (misalnya skor relevansi, click-through rate, interaksi positif vs negatif).
Iklan yang relevan dan banyak mendapat respon positif akan memperoleh skor kualitas tinggi, sehingga bisa menang lelang dengan biaya lebih rendah.
Sebaliknya, jika iklan dianggap kurang relevan (banyak yang mengabaikan atau memberi feedback negatif), sistem bisa menaikkan biaya penayangan iklan Anda.
Oleh karena itu, materi iklan (gambar, video, teks) yang menarik dan sesuai sasaran sangat penting untuk menekan biaya.
5. Tingkat Persaingan & Industri
Faktor eksternal yang juga krusial adalah seberapa banyak pesaing yang membidik audiens serupa. Semakin banyak pengiklan lain yang mengincar target audiens yang sama, biaya bid akan semakin tinggi karena kompetisinya ketat. Inilah sebabnya industri atau kategori bisnis Anda turut berpengaruh.
Contohnya, untuk industri fesyen (pakaian) yang sangat kompetitif, produk-produk pakaian populer dengan banyak pesaing akan dikenai biaya iklan lebih mahal dibanding produk di niche yang persaingannya rendah.
Sektor bisnis dengan nilai transaksi tinggi (misalnya finansial, properti) juga biasanya memiliki cost per result lebih tinggi karena banyak pemain besar bersedia membayar mahal demi mendapatkan pelanggan.
Sebaliknya, jika Anda bergerak di niche yang unik dengan sedikit kompetitor, Anda mungkin dapat iklan dengan biaya lebih rendah.
6. Waktu dan Periode Iklan
Waktu penayangan iklan juga memengaruhi harga. Ada prime time atau periode tertentu di mana banyak pengiklan berlomba memasang iklan (misalnya saat libur akhir tahun, musim promo Harbolnas, atau jam-jam tertentu setiap harinya ketika pengguna aktif).
Beriklan di periode ramai seperti itu cenderung lebih mahal dibanding waktu sepi. Misalnya, menjelang hari raya atau saat flash sale, biaya iklan bisa melonjak karena permintaan slot iklan meningkat.
Selain itu, jam tayang iklan per hari sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan audiens target Anda. Menayangkan iklan pada jam dimana target audiens paling aktif dapat meningkatkan efisiensi (hasil maksimal per biaya), ketimbang jam sepi.
Estimasi Biaya Iklan Instagram Berdasarkan Format
Seperti telah disinggung, jenis atau format iklan yang Anda pilih akan memengaruhi biaya. Instagram menawarkan berbagai format ads: mulai dari iklan foto di Feed, video, carousel (koleksi), iklan Stories, Reels, hingga iklan di tab Explore.
Masing-masing format punya karakteristik berbeda, demikian pula kisaran biayanya. Berikut beberapa contoh estimasi harga iklan Instagram berdasarkan format yang digunakan:
1. Iklan Stories
Model bayar per klik (CPC), kisaran biaya Rp7.800 – Rp14.900 per klik. Iklan Stories biasanya berupa konten vertical fullscreen yang muncul di sela IG Story pengguna.
Format ini efektif untuk interaksi cepat, tetapi biaya per kliknya relatif lebih tinggi karena tampil secara imersif dan sementara (harus menarik perhatian dalam beberapa detik).
2. Iklan Feed
model bayar per impresi (CPM), kisaran biaya Rp3.900 – Rp5.500 per 1.000 tayangan. Ini adalah iklan berupa foto/video yang muncul di linimasa (feed) pengguna Instagram.
Secara umum, iklan feed cenderung memiliki biaya per tayangan yang lebih rendah dibanding Stories, mungkin karena formatnya muncul di antara konten lain saat pengguna scroll sehingga daya tariknya bergantung pada seberapa menarik konten Anda dibanding postingan biasa.
3. Iklan Video
Model bayar per klik (CPC), kisaran biaya Rp11.700 – Rp22.300 per klik. Format video (durasi pendek) bisa ditayangkan di feed ataupun Stories.
Biaya per klik video cenderung lebih mahal daripada foto karena video biasanya mendapatkan perhatian lebih lama.
Namun, video yang menarik bisa meningkatkan minat audiens dan mendorong lebih banyak klik, sehingga cost per result-nya sebanding.
4. Iklan Koleksi (Carousel/Collection)
Model bayar per impresi (CPM), kisaran Rp4.700 – Rp6.700 per 1.000 tayangan. Iklan koleksi menampilkan beberapa gambar atau produk yang bisa di-scroll. Format ini interaktif untuk menampilkan katalog produk.
Biaya per tayangannya sedikit lebih tinggi daripada feed biasa, mungkin karena pengguna dapat berinteraksi lebih banyak (menggeser beberapa kartu konten).
Catatan: Angka-angka di atas adalah estimasi rata-rata di Indonesia dan bukan harga baku. Biaya sesungguhnya bisa lebih rendah atau lebih tinggi tergantung faktor-faktor yang telah dibahas sebelumnya.
Selalu pantau metrics kampanye Anda untuk mengetahui berapa cost-per-click atau cost-per-impression aktual yang Anda peroleh, lalu bandingkan dengan benchmark industri Anda.
Estimasi Biaya Iklan Instagram Berdasarkan Industri
Selain format, industri bisnis Anda turut menentukan mahal-murahnya iklan. Seperti dijelaskan sebelumnya, tingkat persaingan dalam industri akan mempengaruhi biaya.
Contohnya pada industri fashion, terutama pakaian, yang sangat kompetitif: produk pakaian dengan persaingan tinggi biasanya dikenai biaya iklan lebih mahal.
Banyaknya brand fashion berlomba memasang iklan ke audiens serupa (misal wanita 18-34 tahun penyuka fashion) membuat bid price naik. Sebaliknya, untuk industri yang lebih niche atau lokal dengan sedikit pesaing, biaya bisa lebih rendah.
Misalnya, bisnis kerajinan tangan unik di kota tertentu mungkin mendapati biaya per klik cukup murah karena audiens spesifik tersebut tidak banyak dibidik pengiklan lain.
Selain itu, nilai produk/jasa ikut berperan. Perusahaan di sektor dengan nilai transaksi tinggi (contoh: layanan keuangan, properti, B2B) cenderung rela bayar lebih untuk satu prospek yang berkualitas, sehingga harga lelang iklannya naik.
Sementara produk bernilai rendah dengan margin tipis (contoh: barang retail murah) pengiklannya akan membatasi bid, sehingga biaya iklannya relatif rendah.
Intinya, pahami lanskap industri Anda, jika memang persaingan iklan tinggi, Anda perlu ekstra strategi agar setiap Rupiah iklan menghasilkan ROI yang positif.
Kesimpulan
Memahami estimasi biaya iklan di Instagram sangat penting agar bisnis dapat mengoptimalkan anggaran.
Biaya iklan di Instagram dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tujuan iklan, target audiens, format iklan, dan waktu tayang.
Menggunakan data yang tepat dan memilih strategi iklan yang sesuai akan membantu Anda mengelola biaya dengan lebih efisien.
Dengan mengetahui estimasi biaya dan cara mengoptimalkan pengeluaran iklan, Anda dapat mencapai hasil terbaik tanpa membuang anggaran.
Butuh bantuan dalam mengelola iklan Instagram? Sobat Marketing siap membantu Anda merancang dan mengoptimalkan kampanye iklan Instagram agar lebih efisien. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis!
Kami adalah tim penulis Sobat Marketing dengan pengalaman lebih dari 4 tahun di bidang digital marketing. Kami membantu bisnis meningkatkan visibilitas online melalui strategi SEO, social media marketing, dan paid advertising, serta menyajikan konten yang informatif dan berbasis data untuk mendukung pertumbuhan brand.