Contoh Iklan Komersial: Definisi, Strategi, dan Inspirasi Digital untuk UMKM

Contoh Iklan Komersial

Bagikan

Contoh iklan komersial sering dicari oleh pelajar, mahasiswa, maupun pelaku usaha yang membutuhkan inspirasi untuk membuat promosi efektif.

Dalam praktiknya, iklan komersial tidak hanya sekadar menampilkan produk, tetapi juga menyampaikan pesan yang mampu memengaruhi perilaku audiens. Di era digital, format iklan berkembang pesat, mulai dari video pendek di TikTok hingga iklan responsif di Google.

Artikel ini akan membahas definisi, anatomi iklan komersial yang efektif, jenis format, contoh nyata, hingga strategi pengukuran keberhasilan.

Tujuannya agar UMKM atau bisnis lokal bisa lebih mudah memahami sekaligus menerapkan iklan yang tepat sasaran.

Baca juga: Cara Beriklan di Google Ads: Panduan Lengkap untuk Pemula

Apa Itu Iklan Komersial?

Iklan komersial adalah bentuk promosi yang dibuat oleh perusahaan atau individu untuk menawarkan produk maupun jasa kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan penjualan. Iklan ini biasanya ditampilkan melalui media massa, cetak, maupun digital.

Perbedaan utama antara iklan komersial dengan iklan non-komersial terletak pada tujuannya. Iklan komersial berfokus pada keuntungan ekonomi, sedangkan iklan non-komersial lebih banyak digunakan untuk tujuan sosial, edukasi, atau kampanye kesadaran masyarakat.

Menurut Gramedia Literasi, iklan komersial umumnya memiliki ciri khas berupa ajakan membeli, menonjolkan keunggulan produk, dan penggunaan kata-kata persuasif.

Anatomi Iklan Komersial yang Efektif

Contoh Iklan Komersial

Sebuah iklan komersial yang sukses biasanya memiliki empat elemen utama:

1. Hook

Hook adalah elemen pembuka yang menentukan apakah audiens akan melanjutkan melihat iklan atau melewatkannya. Karena rentang perhatian orang semakin singkat, hook harus dibuat kuat, singkat, dan langsung menarik.

Bentuknya bisa berupa kata yang memicu rasa penasaran, visual yang mencolok, atau pertanyaan yang relevan dengan kebutuhan audiens. Misalnya, “Haus? Yuk coba rasa baru Es Teh Indonesia!” langsung mengundang orang yang sedang mencari minuman segar.

2. Value Proposition

Setelah perhatian didapat, iklan perlu menampilkan value proposition atau nilai utama produk/jasa. Di sini brand harus menonjolkan apa yang membuat produk mereka lebih unggul dibandingkan pesaing. Hal ini bisa berupa kualitas, harga, fitur unik, atau manfaat langsung bagi konsumen.

Contoh, “Traveloka menghadirkan promo tiket pesawat hingga 50%” memperlihatkan alasan jelas kenapa audiens sebaiknya memilih Traveloka, yaitu karena adanya keuntungan finansial yang signifikan.

3. Social Proof

Bukti sosial berperan untuk memperkuat kepercayaan audiens terhadap brand. Orang cenderung percaya ketika melihat banyak orang lain sudah menggunakan atau merekomendasikan produk yang sama.

Social proof bisa berupa testimoni pelanggan, jumlah pengguna, rating bintang, atau bahkan endorsement dari tokoh publik. Misalnya, “Dipercaya lebih dari 1 juta pengguna di seluruh Indonesia” memberikan keyakinan tambahan bahwa produk tersebut sudah teruji di pasar.

4. Call to Action (CTA)

Call to Action adalah ajakan spesifik yang mendorong audiens melakukan tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk, mendaftar, atau mengunjungi website.

Tanpa CTA, iklan sering kali kehilangan arah karena tidak mengarahkan langkah selanjutnya bagi audiens. CTA yang efektif harus jelas, singkat, dan mudah dilakukan.

Contoh: “Pesan sekarang!”, “Kunjungi toko kami hari ini!”, atau “Klik link di bio untuk promo spesial!” memberi arahan langsung sekaligus menciptakan sense of urgency.

Jenis & Format Iklan Komersial

Media Tradisional

  • Televisi: masih efektif untuk audiens luas, terutama produk FMCG.
  • Radio: cocok untuk kampanye lokal dengan biaya relatif rendah.
  • Koran & Majalah: lebih terbatas, tetapi efektif untuk target tertentu.
  • Billboard/Reklame: meningkatkan brand awareness di lokasi strategis.

Media Digital

  • Video Pendek (TikTok, Reels): konten berdurasi 15–30 detik dengan musik dan visual trendi.
  • Display Ads (banner, marketplace): gambar statis dengan teks singkat.
  • Google Ads RSA: kombinasi headline & deskripsi yang otomatis disesuaikan dengan kata kunci pencarian.
  • WhatsApp Broadcast: pesan langsung ke pelanggan untuk promosi singkat atau katalog produk.

Digital ads kini menjadi pilihan utama karena lebih mudah diukur efektivitasnya. Menurut DataReportal, lebih dari 191 juta orang Indonesia aktif menggunakan media sosial pada 2024, sehingga peluang menjangkau audiens melalui kanal digital sangat besar.

Baca juga: Unsur Unsur Iklan Digital: Panduan Membuat Iklan Menarik untuk Meta Ads & Google Ads

Contoh Iklan Komersial Nyata

Contoh Iklan Komersial Nyata
Contoh Iklan Komersial Nyata

a. Iklan Tradisional

  1. Indomie
    Melalui iklan TV dengan tagline legendaris “Indomie Seleraku”, brand ini berhasil mempertahankan top of mind selama puluhan tahun. Visual sederhana, jingle mudah diingat, dan penekanan pada rasa membuat Indomie menjadi salah satu iklan komersial paling sukses di Indonesia.

  2. Teh Botol Sosro
    Slogan ikonik “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro” muncul di berbagai billboard, televisi, hingga radio. Iklan ini efektif karena mudah diingat dan relevan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang selalu minum teh saat makan.

  3. Aqua
    Dengan tagline “Ada Aqua?”, iklan Aqua berhasil mengaitkan merek dengan kebutuhan dasar manusia, yaitu minum air. Strategi ini memperkuat brand recall, sehingga Aqua identik dengan air minum kemasan di benak konsumen.

  4. Gudang Garam International
    Iklan rokok di televisi dulu terkenal dengan visual sinematik dan musik heroik. Walau kini iklan rokok dibatasi regulasi, contoh ini menunjukkan bagaimana brand membangun citra maskulin dan prestisius melalui iklan komersial.

  5. Gojek (versi TV)
    Beberapa tahun lalu, Gojek meluncurkan iklan televisi dengan narasi humanis yang menyorot driver dan pelanggan. Strategi ini tidak hanya menjual layanan, tapi juga membangun kedekatan emosional dengan audiens.

b. Iklan Digital

  1. Es Teh Indonesia di TikTok
    Brand minuman ini memanfaatkan tren TikTok dengan membuat konten Reels berdurasi singkat, menggunakan musik viral, dan CTA “Pesan sekarang di outlet terdekat!”. Strategi ini berhasil menarik Gen Z yang aktif di media sosial.

  2. Traveloka di Google Ads
    Saat audiens mengetik “tiket pesawat murah”, iklan Traveloka muncul dengan headline “Promo Tiket Pesawat Hingga 50%” dan deskripsi “Booking mudah, banyak pilihan maskapai”. Contoh ini menunjukkan bagaimana RSA (Responsive Search Ads) bekerja untuk menjangkau pengguna tepat waktu.

  3. Wardah di Shopee Mall
    Wardah menampilkan banner dengan visual produk kosmetik, penawaran “Diskon hingga 40% + Free Ongkir”, dan tombol “Beli Sekarang”. Visual clean + penawaran spesial membuat iklan efektif menarik pembeli di marketplace.

  4. Tokopedia (versi digital ads)
    Tokopedia sering menggunakan iklan video pendek di YouTube dengan tema “Waktu Indonesia Belanja (WIB)”. Iklan ini menggabungkan hiburan, musik, dan promo besar-besaran untuk mendorong traffic ke platform.

  5. Grab di Instagram Ads
    Grab menayangkan iklan carousel di Instagram dengan visual menu makanan, CTA “Pesan Sekarang”, dan diskon ongkir. Format carousel efektif untuk menampilkan beberapa produk sekaligus dalam satu iklan.

  6. UMKM Optik Cahaya Truevue
    Sebagai contoh usaha lokal, Optik Cahaya Truevue mengirim WhatsApp Broadcast berisi pesan singkat “Grand Opening! Beli 1 Frame Gratis 1 + Free Coffee. Klik link katalog 👉 [link].” Iklan sederhana namun tepat sasaran ini relevan untuk pelanggan sekitar lokasi toko.

  7. Kopi Kenangan (YouTube & TikTok)
    Kopi Kenangan sering membuat iklan kreatif dengan humor ringan di YouTube maupun TikTok. Mereka menggunakan storytelling pendek yang relatable, misalnya “Ngopi dulu biar move on”, lalu menutup dengan CTA untuk pesan lewat aplikasi.

Cara Mengukur Efektivitas Iklan Komersial

Tidak cukup hanya membuat iklan menarik, Anda juga perlu mengukur hasilnya. Beberapa indikator kunci:

  • Reach & Impression: seberapa banyak orang melihat iklan.
  • CTR (Click Through Rate): seberapa banyak audiens tertarik mengklik.
  • Engagement Rate: interaksi seperti komentar, share, atau like.
  • Conversion Rate: persentase audiens yang akhirnya melakukan pembelian.

Contoh simulasi: UMKM kuliner mengalokasikan Rp1 juta untuk iklan Reels. Dengan CPM Rp20.000, iklan bisa menjangkau ±50.000 orang. Jika CTR 1% → 500 klik, dan conversion rate 5% → 25 pembelian. Ini bukti bahwa iklan komersial bisa efektif walau dengan budget terbatas.

Checklist Etika & Kepatuhan Iklan Komersial

Checklist Etika & Kepatuhan Iklan Komersial

Agar iklan tetap dipercaya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Transparansi harga & promo: jangan menutup-nutupi syarat promo.
  • Hindari klaim berlebihan: misalnya menjanjikan hasil instan tanpa dasar.
  • Gunakan visual asli & relevan: jangan menampilkan produk yang berbeda dengan kenyataan.
  • Sediakan kontak jelas: agar pelanggan mudah bertanya atau klaim promo.

Checklist ini penting untuk menjaga kepercayaan dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Baca juga: Cara Pasang Iklan di Instagram Agar Bisnis Anda Makin Dikenal

Kesimpulan

Iklan komersial bukan hanya sekadar media promosi, tetapi juga alat strategis untuk membangun brand dan mendorong penjualan. Mulai dari media tradisional hingga digital modern, setiap format memiliki keunggulannya masing-masing.

Dengan memahami anatomi iklan, memanfaatkan framework funnel, menggunakan contoh nyata, serta mengukur hasil melalui KPI, UMKM dapat menjalankan iklan yang lebih efektif. Jangan lupa, etika dan transparansi tetap menjadi fondasi agar audiens percaya pada brand Anda.

Jika Anda membutuhkan bantuan merancang strategi iklan komersial digital yang tepat sasaran, Sobat Marketing siap membantu dengan layanan iklan Meta Ads, Google Ads, hingga pengelolaan media sosial.

Leave a Replay

Sobat Marketing adalah teman sejati dalam perjalanan Anda menuju kesuksesan digital. Dari strategi yang cerdas hingga eksekusi yang kreatif, kami membantu Anda membangun kehadiran yang kuat di dunia digital.

Contact US

marketing@sobatmarketing.com

+62 895-8017-00234

Jl. Tropodo 1 Barat no.240, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

Copyright © 2023 | Powered by Sobat Marketing

Scroll to Top